Cari Blog Ini

Blending

Blending
Layer style

Jumat, 22 Juli 2011

Tinggalkan Rp 1,7 M di Sampah

Tinggalkan Rp 1,7 Miliar
di Plastik Sampah TRIBUNnews.com - Jum, 22 Jul 2011 TRIBUNNEWS.COM -
Sumbangan senilai 200.000
dolar Amerika atau sekitar
Rp1,7 miliar ditinggalkan
dalam kotak daur ulang
pakaian di luar sebuah toko yang dikelola oleh
Palang Merah di Denmark.
Uang tunai tersebut
ditemukan dalam plastik
sampah di bawah
tumpukan pakaian yang disumbangkan. Ada pesan singkat yang
ditinggalkan bersama
uang tunai tersebut. ”Kepada Palang Merah
Denmark, dari orang tak
dikenal. Telah menabung
[uang ini] dalam waktu 40
tahun,” isi pesan
tersebut. Petugas di toko amal
tersebut sangat
berterimakasih, namun
polisi Denmark meminta si
donor agar melapor
sehingga aparat penegak hukum bisa memastikan
uang tersebut tidak ada
sangkut pautnya dengan
tindak kejahatan apa pun. ”Tidak setiap hari kami
mendapatkan uang
sebanyak yang ditemukan
dalam tas plastik di antara
tumpukan pakaian,” kata
Birgit Dam, sekretaris cabang Palang Merah di
Tornved. ”(Pesan) ada di dalam
kantung plastik putih dan
itu berada di dalam plastik
sampah hitam besar
bersama beberapa pakaian
bagus,” ujarnya. ”Dan di dalam tas
tersebut ada 10 amplop
dengan banyak uang.
Ditata rapi dalam amplop
yang masing-masing
dengan diikat karet ,” cerita Dam. Polisi berharap masalah
“uang siluman” ini bisa
dipastikan kepemilikannya
begitu ada informasi yang
akurat mengenai asal-
usulnya. Akan tetapi, Palang Merah
sejauh ini tidak diminta
untuk menyerahkan uang
tersebut kepada pihak
ketiga.

Rabu, 06 Juli 2011

Penculikan Widy Vierra

Widy Vierra Penyanyi Widy Vierra
yang diduga menjadi
korban penculikan dan
kekerasan seksual sejak
pukul 10.06 WIB berada di
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Dia ditunggui para
personel Vierra yang lain,
hingga selesainya proses
visum sekitar pukul 14.15
WIB. Saat seluruh personil
Vierra meninggalkan
rumah sakit, mereka tidak
sedikit pun berkomentar
dan mengaku berencana
menggelar preskon di kantor Musica Record
pada pukul 17.00 WIB. Sementara Minola
Sebayang, yang ditunjuk
sebagai Kuasa Hukum
Widy mengisahkan
kronologis kejadian yang
menimpa kliennya. Widy mengalami kejadian tidak
mengenakkan itu Rabu
(06/07/2011) dini hari. "Jadi kronologisnya
sekitar subuh, ketika Widy
selesai nongkrong di
sebuah cafe di Kemang.
Karena dia orang yang
mandiri, dia jalan sendiri mau pulang, pada saat
nunggu taksi, awalnya dia
nggak merasa ada yang
aneh," ungkap Minola
Sebayang. "Tapi ternyata ada mobil
yang ngikutin, sempat
manggil dan gangguin dia
dan di suatu tempat
gelap, ada satu orang
turun menarik paksa Widy ke mobil," sambungnya. Ternyata di dalam mobil
itu sudah ada tiga orang,
yang seluruhnya tidak
dikenal. Mereka
mengancam Widy untuk
tidak melawan. Dia pun berusaha tetap tenang
dan berusaha bisa
menguasai diri. "Ada 3 orang, 2 orang di
depan dan 1 yang di
belakang, Widy nggak
kenal sama ketiga orang
itu. Dan sempat ada
ancaman lah, namun Widy tetap tenang, tidak panik
dengan membaca situasi,
dia juga sempat
melakukan upaya
membuka pintu dan teriak
untuk cari perhatian. Akhirnya Widy
menceritakan siapa dia
sebenarnya, kemudian dia
diturunkan," ungkapnya. Widy diturunkan di
daerah Kemang Place,
Jakarta Selatan, antara
pukul 4-5 pagi. "Jam 4-5 pagi, dari Pizza
Hut mungkin dia muter-
muter dulu, lalu
diturunkan di Kemang
Place," terangnya. (kpl/
gum/dar)

zainudin mz

Zainuddin MZ Pernah
Mengganti Arah Kiblat
Masjid Kematian da'i sejuta
umat, Zainuddin MZ
ternyata masih
meninggalkan kisah dan
cerita unik di kalangan
orang yang pernah mengenalnya. Salah
satu cerita uniknya
adalah yang masih
membekas di ingatan
salah satu kerabatnya,
H. Jaya. 248 Komentar Rekomendasikan (90) Kirim Bagi Cetak Editor KapanLagi.com,
Selebriti - Selasa, 05 Juli
2011 20.50 WIB Zainuddin MZ foto:
kapanlagi.com Kematian da'i sejuta umat,
Zainuddin MZ ternyata
masih meninggalkan kisah
dan cerita unik di
kalangan orang yang
pernah mengenalnya. Salah satu cerita uniknya
adalah yang masih
membekas di ingatan
salah satu kerabatnya, H.
Jaya. Da'i sejuta umat, KH
Zainuddin MZ dikenal
memiliki prinsip yang
kuat. Bahkan, semasa
hidupnya, dirinya pernah
membongkar masjid Fajrul Islam yang terletak
di depan rumahnya.
Menurutnya, arah kiblat
masjid tersebut
dianggapnya
menyimpang. "Masjid Fajrul Islam di
depan itu pernah
dibongkar pak kyai
karena kiblatnya
dianggap keliru. Itu
terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pak Kyai
memutuskan untuk
merubuhkan masjid Fajrul
Islam dan bermaksud
mengganti arah kiblat
masjidnya ke arah yang benar," ujar H. Jaya, salah
satu kerabat KH Zainuddin
MZ saat ditemui di rumah
duka di jalan H. Aom,
Kramat Pela, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/11). Meski dibongkar, KH
Zainuddin MZ tetap
bertanggung jawab
dengan kembali
membangun arah masjid
yang menjadi tempat peristirahatan terakhirnya
itu ke arah yang benar
dengan biaya sendiri. "Begitu dirubuhkan, dan
kiblat diganti menuju arah
yang benar, pak kyai
membangun masjid itu
lagi dengan biaya sendiri.
Semua pembangunan masjid itu dibiayai pak
kyai sendiri. Empat tahun
yang lalu, pak kyai
merenovasi masjid ini dan
mengganti kubahnya
menjadi lebih besar dan mewah. Lantainya juga
ditinggikan menjadi dua
lantai," imbuhnya. KH Zainuddin MZ
meninggal dunia di
usianya ke 59 tahun Selasa
(5/7/11) sekitar pukul
09.20 WIB. KH Zainuddin
MZ meninggal di rumah sakit Pusat Pertamina,
Jakarta dikarenakan sakit.
Zainuddin MZ
meninggalkan satu orang
istri, Kholilah dan empat
orang anak Fikri Haikal MZ, Luthfi MZ, Kiki MZ, dan
Zaki MZ. (kpl/aidt/aia)

kematian zainudin MZ

Zainuddin MZ Pernah
Mengganti Arah Kiblat
Masjid Kematian da'i sejuta
umat, Zainuddin MZ
ternyata masih
meninggalkan kisah dan
cerita unik di kalangan
orang yang pernah mengenalnya. Salah
satu cerita uniknya
adalah yang masih
membekas di ingatan
salah satu kerabatnya,
H. Jaya. 248 Komentar Rekomendasikan (90) Kirim Bagi Cetak Editor KapanLagi.com,
Selebriti - Selasa, 05 Juli
2011 20.50 WIB Zainuddin MZ foto:
kapanlagi.com Kematian da'i sejuta umat,
Zainuddin MZ ternyata
masih meninggalkan kisah
dan cerita unik di
kalangan orang yang
pernah mengenalnya. Salah satu cerita uniknya
adalah yang masih
membekas di ingatan
salah satu kerabatnya, H.
Jaya. Da'i sejuta umat, KH
Zainuddin MZ dikenal
memiliki prinsip yang
kuat. Bahkan, semasa
hidupnya, dirinya pernah
membongkar masjid Fajrul Islam yang terletak
di depan rumahnya.
Menurutnya, arah kiblat
masjid tersebut
dianggapnya
menyimpang. "Masjid Fajrul Islam di
depan itu pernah
dibongkar pak kyai
karena kiblatnya
dianggap keliru. Itu
terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu. Pak Kyai
memutuskan untuk
merubuhkan masjid Fajrul
Islam dan bermaksud
mengganti arah kiblat
masjidnya ke arah yang benar," ujar H. Jaya, salah
satu kerabat KH Zainuddin
MZ saat ditemui di rumah
duka di jalan H. Aom,
Kramat Pela, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/11). Meski dibongkar, KH
Zainuddin MZ tetap
bertanggung jawab
dengan kembali
membangun arah masjid
yang menjadi tempat peristirahatan terakhirnya
itu ke arah yang benar
dengan biaya sendiri. "Begitu dirubuhkan, dan
kiblat diganti menuju arah
yang benar, pak kyai
membangun masjid itu
lagi dengan biaya sendiri.
Semua pembangunan masjid itu dibiayai pak
kyai sendiri. Empat tahun
yang lalu, pak kyai
merenovasi masjid ini dan
mengganti kubahnya
menjadi lebih besar dan mewah. Lantainya juga
ditinggikan menjadi dua
lantai," imbuhnya. KH Zainuddin MZ
meninggal dunia di
usianya ke 59 tahun Selasa
(5/7/11) sekitar pukul
09.20 WIB. KH Zainuddin
MZ meninggal di rumah sakit Pusat Pertamina,
Jakarta dikarenakan sakit.
Zainuddin MZ
meninggalkan satu orang
istri, Kholilah dan empat
orang anak Fikri Haikal MZ, Luthfi MZ, Kiki MZ, dan
Zaki MZ. (kpl/aidt/aia)